Surat ini butuh behari-hari untuk tuntas .
Setiap kali ada waktu luang, aku selalu mencoba
menguraikan semaunya disini . Ini penting, karena
aku merangkainya dengan semua kata yang ada dihatiku
dan kau harus tahu . Ini tidak begitu penting, ya, bisa jadi,
karena aku tahu, dua tahun setelah perpisahan hadir menyapa kita,
sudah pasti kau telah menghapuskan semua tentangku di otakmu,
dan semua tentang kenangan kita .
Yang aku ceritakan adalah sebuah kejujuran.
Tidak perlu banyak pertanyaan, yang aku butuh
adalah didengarkan . Aku harap engkau mengerti karena ini
adalah caraku menyembuhkan diri .
Disini, aku mencoba merangkai semuanya .
Aku harap yang terangkai tak terdengar bising dihatimu .
Ini semua tentangku yang terluka setelah meninggalkanmu .
Bukan maksudku mengupas luka lama yang kuberi padamu,
tapi yang sangat terluka sebenarnya adalah aku .
Karena itu izikan aku membuka semua yang telah
lama aku tutupi disini, dihadapanmu .
Setelah kau pergi banyak sekali waktu yang terlewatkan tanpamu .
Cerita luka yang seharusnya aku ceritakan padamu terpaksa aku
ceritakan pada orang lain yang jelas tidak pernah mengerti
tentang perasaanku saat itu . Begitupun dengan cerita indah
yang aku dapatkan, aku terpaksa menikmatinya sendiri.
Sungguh ini jauh lebih buruk dari apa yang aku pikirkan,
bahkan tentang perpisahan perih ini tidak pernah terlintas
dipikiranku sebelumnya .
Aku lalai, aku ceroboh dan aku terlalu sibuk dengan duniaku
sendiri . Sudah pasti kau mudah bepaling dariku karena semua
kebodohanku . Aku sadar, tidak semua luka yang membara
dihatiku adalah kesalahanmu, lebih dari itu adalah
kesalahanku yang tak dapat menjagamu .
Aku selalu berusaha berlari juga menghindar darimu .
Melupakanmu dengan cara konyol seperti itu justru
semakin membuatku terluka . Aku terpaksa diam saat
kau berbicara padaku . Dan kau tahu bagaimana rasanya terpaksa ?
Tersiksa.
Aku berlari dan mengabaikan semuanya tentangmu juga mengemasi
rasa dan sejuta harapan yang perlahan kian sirna. Berulang
kali aku terjatuh hingga kadang aku tak mampu terbangun,
ya mungkin karena tidak ada kau disisiku .
Aku telah mencoba membuka hatiku untuknya,
orang yang setia menghapus air mataku, tapi kau tahu,
aku selalu gagal . Bayanganmu selalu datang tiba-tiba
dihadapanku hingga aku tidak mampu melihat tulus cintanya .
Entah aku tidak tahu, sampai kapan aku akan selalu mengenangmu.
Aku pikir mudah, nyatanya sangat sulit .
Melupakanmu bagai meneguk segelas air sambil berlari,
ya seperti itu .
Satu hal yang sangat aku sesali sampai detik ini adalah
membiarkanmu menangis dan memohonku untuk bertahan denganmu,
tapi dengan mudahnya aku mengabaikanmu .
Aku sangat terluka lebih dari apa yang kau rasakan saat itu .
Mungkin kesalahanku itu menjadi alasan mengapa sampai saat ini
aku masih belum bisa melupakanmu .
Sejujurnya aku sangat ingin memeluk, menangis dibahumu dan
berteriak : Aku tersiksa tanpamu, juga mengatakan semuanya
yang aku rasakan saat semuanya terlintas dipikiranku begitu saja .
Tapi apa, yang aku dapatkan hanya luka. Mengapa aku merasa
menjadi manusia yang sangat bodoh saat aku menyesali semuanya
sendiri karena aku tahu, kau disana telah bahagia bersamanya
dan mungkin kau sudah menganggapku orang lain,
orang yang tidak lagi berarti dihidupmu.
Kesedihan ini menyadarkanku, betapa bodohnya menjadi diriku .
Seseorang yang tenggelam dilautan masa lalu . Seseorang yang
harus berjuang menyembuhkan dan merasakan kutukan cinta ini
sendiri .